RME Tingkatkan Hasil Belajar Matematika
Oleh:
Bambang Setiyoko, S.Pd
Guru SDN Purbayan,Kemiri, Purworejo
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
sangat penting yang menjadi penentu kelulusan di akhir periode dalam setiap
jengjang sekolah dari jengjang terendah yaitu sekolah dasar sampai dengan
jengjang tinggi yaitu sekolah menengah atas. Tidak hanya pendidikan formal yang
membutuhkan matematika, akan tetapi sangat penting juga dalam pengaplikasian di
kehidupan sehari-hari, sebagai contoh digunakan dalam proses jual beli maka
berfungsilah operasi dasar matematika penjumlahan dan pengurangan. Matematika adalah
disiplin ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif (Suherman, 2003). Matematika secara etimologis berarti
“ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar”, yang lebih menekankan pada aktifitas
penalaran rasio. Matematika terbentuk sebagai hasil pemikiran manusia yang
berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.
Penalaran
siswa sekolah dasar khususnya dikelas IV merupakan masa peralihan dari masa
bermain. Pendidik harus lebih memperhatikan proses pembelajaran agar nalar
siswa mampu berkembang sehingga dapat tercapai dengan mudah tujuan pembelajaran
matematika di kelas IV SDN Purbayan. Tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
mudah, maka perlu diterapkan model pembelajaran. Model yang telah kami gunakan
untuk mempermudah target pembelajaran matematikan kelas IV di SDN Purbayan
yaitu model realistik (RME), sesuai dengan perubahan perkembangan siswa yang harus mulai menerapkan
penggabungan pembelajaran dengan kondisi real
atau nyata yang ada dilingkungan siswa.
Pendektan
matematika realistik
(RME ) merupakan salah satu pendekatan pembelajaran matematika
yang berorientasi pada siswa, bahwa matematika adalah aktivitas manusia dan
matematika harus dihubungkan secara nyata terhadap konteks kehidupan
sehari-hari siswa ke pengalaman belajar yang berorientasi pada hal-hal yang
real (nyata) Menurut Susanto (Fitrah, 2016: 92). Langkah-langkah
melaksanakan pembelajaran dengan model realistik yaitu a) mengarahkah siswa
agar dapat memahami permasalahan secara kontekstual, b) menyelesaikan masalah
kontekstual, c) membandingkan dan mendiskusikan jawaban secara bersama, d)
langkah terakhir menyimpulkan.
Pembelajaran
matematika pada kelas IV di SDN
Purbayan, dilaksanakan sesuai dengan aturan yang telah ada. Langkah
awal guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil sesuai dengan jumlah
siswa, selanjutnya guru memberikan satu permasalahan matematika komplek yang
sering terjadi
di lingkungan siswa dan sesuai dengan jengjang usia siswa. Setelah siswa
selesai diberikan permasalahan matematika, selanjutnya siswa diberikan waktu
agar dapat memecahkan permasalahan
bersama dengan kelompoknya. Berikut apabila batasan waktu pengerjaan
telah habis satu persatu kelompok maju dan dibahas secara bersama dengan guru,
sampai dengan presentasi kelompok terakhir.
Guru bertugas sebagai fasilitator didalam kelas dan didalam diskusi, dan
memberikan arahan apabila terjadi kesalahan. Langkah terakhir yang dilakukan
guru bersama dengan siswa adalah menyimpulkan jalan keluar yang paling tepat
dalam memcahkan permasalahan matematika yang telah disampaikan diawal.
Selama dalam
proses pembelajaran, siswa menunjukkan
antusiasme yang tinggi untuk dapat mengikuti setiap langkah pembelajaran dengan
seksama. Siswa menunjukkan keaktifan dalam setiap proses agar dapat
berpartisipasi untuk memberikan pendapat dalam kesempatan berdiskusi. Hal
tersebut di karenakan pembelajaran yang dihubungkan dengan kondisi real atau
nyata yang ada disekitar siswa, dan siswa terlihat merasa lebih bersemangat
untuk dapat memecahkan permasalahan matematika yang diberikan oleh guru. Selain
dari antusiasme siswa kelas IV di SDN Purbayan guru juga mendapatkan
peningkatan yang signifikan dari hasil berlajar siswa dalam akhir proses
pembelajaran. Peningkatan disini ditunjukkan dengan prestasi nilai siswa yang
hamper keselurahan mengalami pertambahan.
0 Komentar